Senin, 30 April 2012

Saatnya Mendengar Alam

Om POS coba nanya dulu, bagaima kalo alam tak lagi menggubris kita? Bagaimana kalo ia mulai menganggap kita asing? Bagaimana kalo ia berbalik memusnahkan kita? ihhhh serem!!! nggak ada yang bisa berlari menghindar! Kita manusia nih ya.. dah terlalu lama berdiri dalam keangkuhannya dan selalu berkoar sebagai makhluk paling mulia dan paling sempurna. Dengan segala hiruk - pikuk, kebisingan, kekacauan, dan keserakahannya, rasanya manusia tidak lagi layak menyandang predikat palsu itu. Kita manusia, dengan segala tipu dayanya telah memanipulasi tanggungjawab untuk menjaga bumi ( baca: alam ) dan menjadi hak untuk mengeruk sesuka hati kebaikannya. Hari - hari ini, dunia tengah dihadapkan pada peliknya persoalan lingkungan, bencana alam dan perubahan iklim yang signifikan. Bumi dan alam ini
seakan tidak dikenali lagi perangainya. Angin bertiup sesuka hati, hujan turun tak terduga, bencana mengintai setiap nyawa dan kita semakin merasa bumi tak lagi aman untuk didiami. Kita telah lama bersikap angkuh dan seakan di bawah kuasa 'kesempurnaan' kita, alam akan begitu mudah ditaklukan. Bagaimana dengan kemarau panjang yang membuat kita kesulitan air bersih dan pasokan pangan? Bagaimana dengan terjangan badai dan letusan gunung berapi? Bagaiman dengan gempa dan tsunami? Bagaimana pula dengan wabah - wabah penyakit yang aneh? Longsor, banjir, kebakaran, suhu yang melonjak tajam bak berada di dinding neraka? Apa kita kuasa menahannya? TIDAK! kita hanya bisa pasrah dan tidak sedikit yang menggerutu seakan Tuhan tidak adil. Pernahkah kita bertanya pada diri sejauh mana kita adil terhadap alam ini?

Mendengarkan suara alam adalah langkah awal bagi kita untuk kembali memangkas jarak, dan meretas batas kita dengan alam. mendengarkannya adalah bagian dari usaha kita untuk menghentikan keterasingan kita dari alam. Saatnya kita berhenti bersembunyi di balik tembok - tembok angkuh yang sebenarnya rapuh dan di balik tekhnologi yang congkak tetapi sesungguhnya tak berdaya. KITA HARUS MENDENGAR ALAM! kita harus ada di dekatnya sesering mungkin, merasakan hembusan angin dan semua bisikannya, merasakan dinginnya embun, gemericik air, kicau burung yang semakin kikir, masuk ke dalam damainya alam yang tak pernah bohong.
Jika kita memiliki buah hati, bawa mereka saat ini juga, kepada tulusnya alam yang akan mengasuhnya.  Biarkan hatinya hening dan mulai mendengar bisik - bisik alam yang lama kita campakan begitu saja. Biarkan alam juga membuka jalan damai bagi kita, agar murka dan amarahnya meredup dan sebuah relasi yang damai dan intim terbangun kambali.

Om mau kasih saran yang serius, jangan pernah menunggu untuk mendengarkan suara - suara alam. Berhentilah berkeluh kesah di tengah kebisingan ambisi dan nafsu kita. kambalilah, kembali mendengarkan dan berdamai dengan alam. Lupakan kesombongan kita yang semu dan kebohongan abadi yang mengatakan bahwa kita makhluk mulia. Kita layak menyandang predikat makhluk paling mulia kalau kita berhasil menjadi sahabat bagi bumi yang kita diami ini. Jika tidak, bersipalah untuk terus menjadi terasing dari alam dan saatnya akan tiba, bahwa apapun yang kita lakukan menjadi tak berarti ketika alam murka dan kita menjalani takdir sebagai makhluk tak berdaya.
Ayo datang pada alam, bareng om POS dan mulailah mendengarkannya. Om POS selalu ada untuk membantu siapapun yang ingin kembali menjalin kedekatan yang lebih intim dengan alam. Om POS punya banyak sekali program pelatihan di alam bebas. om POS akan bantu biar kamu berdamai dengan alam, agar ia menjadi tempat yang damai bagi kita! kalo soal ini om POS nggak mau main - main lho. ini serius. om ja dari tadi berapi - api ampe keringatan gini. untung di sini udaranya sejuuuukkk banget.. kamu gimana?
daaaaaa.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar